DENPASAR, Balifactualnews.com – Menghadapi pra-PON yang digelar di Kolam Renang Aquatik Gelora Bung Karno, Jakarta pada Juli 2023 ini, Pengprov POSSI Bali mentargetkan para peselam Bali lolos PON 2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) sesuai kuota yang ditentukan yakni 14 kuota peselam. Pra-PON sendiri bakal digelar pada 17-20 Juli 2023 untuk nomor kolam dan 20 – 22 Juli 2023 untuk nomor Open Water atau laut dengan jarak 3000 meter.
Menurut Ketua Umum Pengprov POSSI Bali Bagus Partha Wijaya. Menurut pria yang juga Hakim Pengadilan Militer tersebut, peselam Bali yang turun di ajang pra-PON nantinya total 19 atlet dengan ditancapkan target lolos ke PON 2024 yakni 14 kuota.
“Memang kuota untuk yang lolos PON di selam dibatasi hanya 14 kuota peselam. Jika lolos lebih dari 14 peselam maka akan diberikan ke daerah lainnya. Jadi sifatnya pemerataan dan tidak hanya kelolosan banyak ke daerah yang kuat-kuat saja. Dan kami di Bali mentargetkan lolos ya maksimal 14 kuota peselam tadi,” tutur Bagus Partha Wijaya saat dihubungi, Kamis (13/7/2023).
Nomor yang diikuti peselam Bali sendiri disebutkannya jika hanya absen di nomor Orientasi Bawah Air (OBA). “Saya optimis peselam Bali akan berjuang keras untuk bisa meraih tiket ke PON 2024 sesuai target. Kalau di PON 2024 sendiri pastinya kami akan memancang target meraih emas. Peningkatkan dari raihan medali 6 perunggu dari 11 peselam yang turun di PON XX/2021 di Papua
silam.
Hanya saja lanjut Bagus Partha Wijaya, tidak semua peraih medali perunggu di PON Papua lalu ikut ambil bagian di skuad selam pra-PON Bali 2023 ini. Ada 2 peselam saja yang masih tergabung.
“Jika ada yang peraih perunggu di PON Papua dan tidak bisa gabung sekarang ini hanya karena mereka kurang fokus saja latihan, karena ada yang juga bekerja atau sekolah. Artinya fokus benar-benar latihan dan itu dari peselam sendiri. Imbasnya ya saat digelar Porjar dan Porprov Bali 2022 lalu banyak muncul peselam-peselam muda yang mencuat dan mampu mengimbangi bahkan melebihi waktu saat bertanding yang kini masuk tim pra-PON,” tutup Bagus Partha Wijaya. (ena/bfn)